Rabu, 05 Oktober 2016

TUGAS SOFTSKILL 3.PRINSIP DALAM BISNIS DAN LINGKUNGAN



PRINSIP DALAM BISNIS DAN LINGKUNGAN


v DEFINISI PRINSIP DALAM BISNIS

Prinsip etika bisnis pada dasarnya adalah mematuhi Hukum, terkadang kita salah mempersepsikan hukum dan etika terlihat identik. Memang benar bahwa hukum tertentu menuntut perilaku yang sama seperti yang oleh dituntut standar moral kita. walaupun demikian, hukum dan moral tidak selalu sama. Beberapa hukum tidak punya hubungn dengan moralitas, bahkan hukum kadang melanggar standar moral sehingga bertentangan dengan moralitas, seperti memperlakukan budak sebagai properti  dalam hukum perbudakan diperbolehkan. Ini kenyataan bahwa etika tidak begitu saja mengikuti hukum. Tapi bukan pula etika tidak mempunyai keterkaitan dengan hukum.  Standar Moral  kadang dimasukan ke dalam hukum ketika kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral mestinya ditegakkan dengan kekuatan sistem hukum, sebaliknya  hukum dikritik dan dihapuskan ketika dengan nyata melanggar standar moral.

A.   Prinsip prinsip etika bisnis bertujuan memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Prinsip-prinsip etika bisnis (Muslich, 2004) meliputi:

1)    Prinsip ekonomi; dalam hal ini perusahaan bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.

2)    Kejujuran; prinsip ini menjadi nilai paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan tinggi bagi perusahaan tersebut.


3)    Niat baik dan tidak berniat jahat; berhubungan erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu perusahaan dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan tersebut. Niatan dari suatu tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu perusahaan.

4)    Adil; menganjurkan perusahaan untuk berperilaku adil kepada pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis.


5)    Hormat pada diri sendiri; prinsip ini adalah cermin penghargaan yang positif pada diri sendiri dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.

B.   Teori Etika dan Lingkungan 

Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.

Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

Biosentrisme
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism). Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.

C.   Menurut Sonny Keraf (1998), setidaknya ada lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis yakni:

·        Prinsip Otonomi; menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggungjawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapatmengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
·        Kejujuran; menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
·        Keadilan; menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakandari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
·        Saling menguntungkan; menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
·        Integritas Moral; adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil dan dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus di hormati harkat dan martabatnya.


NAMA       : NOEKTA ROUZQ

NPM          : 16213481

KELAS      : 4EA10
 
SUMBER :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar